Jakarta - Hitungan mundur 55
hari jelang gerhana matahari total (GMT) sudah dimulai pada Kamis 14
Januari 2016, dan akan berlangsung hingga hari-H pada 9 Maret 2016. Fenomena
alam yang bakal melintasi Indonesia ini memang istimewa, sebab hanya terjadi di
wilayah Nusantara dan tak melewati area lain.
Namun tak semua warga Indonesia mendapat kesempatan
menyaksikan gerhana matahari total itu. Kendati demikian, Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, memberikan tips
kepada sahabat cara terbaik menyaksikan fenomena indah tersebut.
Pria berkacamata itu menegaskan, gerhana matahari
total adalah fenomena yang luar biasa, bukan peristiwa penuh marabahaya.
"... Matahari sama seperti yang kita lihat kok.
Yang membahayakan itu kalau kita tidak berhati-hati melihatnya," imbau
dia.
Alumni Kyoto University tersebut menambahkan, saat
gerhana sebagian, secara refleks mata sudah merasa silau.
"Maka jangan dipaksakan atau berlomba melihat
matahari secara langsung. Itu sangat berbahaya."
Saat gerhana total, kata Thomas, justru paling
bagus melihat langsung. Tanpa kacamata, tak perlu pakai filter.
"Asal berhati-hati. Yang paling riskan adalah
peralihan fase total ke fase sebagian, saat Bulan mulai bergeser, cahaya
matahari yang walau baru muncul sedikit sudah sangat kuat. Padahal, pupil mata
kita sedang membesar," jelas dia. Hal itu bisa merusak retina.
Jadi, jangan terlalu asyik. Hati-hati.
Selain itu, Thomas juga mengimbau kepada umat muslim
yang melaksanakan salat sunah gerhana agar diupayakan dilakukan lebih awal.
"Lebih baik sebelum gerhana total terbentuk,
supaya tetap bisa menikmati fenomena tanda-tanda kebesaran Allah. Jadi bisa
diperhitungkan salat sunah berjamaah, khotbah, setelah itu seluruh jemaah
melihat keindahan itu. Kalau pas fase total gerhana nanti salatnya tidak
khusyuk," tuturnya.
Peristiwa gerhana matahari total bukan kali pertama
terjadi di Indonesia. Fenomena itu pernah ada pada 1983, 1988, dan 1995.
Namun, Kepala Lapan itu menuturkan, gerhana
matahari total 2016 adalah yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di
Indonesia. Gerhana matahari berikutnya akan terjadi di Indonesia pada
2019, yakni gerhana matahari cincin.
Sementara, gerhana matahari total berikutnya baru
melintas di wilayah Nusantara pada 20 April 2023.
0 komentar:
Posting Komentar