JAKARTA – Berbagai macam ancaman tindak kekerasan kerap menimpa pengemudi
ojek online ketika melintasi kawasan ojek
pangkalan. Tak heran berbagai driver ojek online bersikap waspada ketika
melintasi wilayah yang dianggap rawan.
Ari
(29), seorang driver ojek online Go-Jek mengaku khawatir dengan
berbagai macam ancaman yang kerap menimpa banyak rekannya. Dirinya pun
mengantisipasinya dengan berbagai cara ketika harus melintas di daerah yang
kurang bersahabat.
“Misal
jemput penumpang atau kalau nganter agak jauhan dari ojek pangkalan, karena
kadang penumpang juga memberi tahu. Kalau memang sudah mengancam mungkin tak
akan mengambil penumpang di daerah tersebut,” ujarnya kepada Okezone, Jumat (14/8/2015).
Qitink
sapaan akrab Ari menambahkan, dirinya yang berdomisili di daerah Tangerang
Selatan memang kerap mendengar kalau di daerah Sawangan cukup rawan karena ada
larangan Go-Jek dilarang masuk area tersebut. Apalagi, sebelumnya ada rekan driver Go-Jek yang juga mengalami
kekerasan dari oknum ojek pangkalan.
“Kalau
yang saya dengar itu di daerah Sawangan, terus Kalibata, itu agak rawan,”
ujarnya.
Beruntung,
Qitink yang selama ini bekerja sampingan sebagai driver Go-Jek belum pernah
mengalami tindak kekerasan. Namun, dia justru lebih banyak mendapatkan
keuntungan terutama dari segi finansial ketika menjadi driver Go-Jek.
“Selama ini belum ada mengalami kekerasan. Tapi
lebih banyak sukanya, karena ada pendapatan lebih,” tutur pria yang memiliki
profesi asli sebagai petugas keamanan itu.
0 komentar:
Posting Komentar